Selamat Jalan Ibu Titi Sri Sulaksmi Soebono...

Duka mendalam dari keluarga, karib kerabat dan teman sejawat tercermin dari wajah dan mata mereka yang berkaca kaca saat mengantarkan Ibu Titi ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman khusus Yayasan Soebono Mantofani, beliu tutup mata pada hari Jumat, 5 Pebruari 2016, pukul 20.52 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, dalam usia 87 tahun. Semoga Almarhumah khusnul khatimah dan ditempatkan oleh Allah di tempat yang mulia di sisi-Nya amiin.

Selaku Pendiri sekaligus ketua Umum, beliau selalu mengajarkan kedisiplinan kerja dan memperhatikan semua hal sampai hal terkecil secara detail, beliau mendirikan yayasan ini tercatat dalam prasasti tanggal 14 Januari 1994 sebagai salah satu dakwahnya dalam menyebarluaskan pengetahuan ke masyarakat umum. Secara hitungan rentang waktu sampai berpulangnya Bu Bono –begitu sapaan beliau—berarti kurang lebih 22 tahun.

Berkenalan Dengan Bu Bono
Saya mengenal Bu Bono diperkenalkan oleh KH. Muhtadi Alawi selaku ketua harian pertama dan termasuk perintis yayasan bersama dengan teman-temannya. saya tercatat sebagai guru di yayasan ini sejak tahun 1996 setelah lulus Madrasah Aliyah Assa’adah Sampurnan Bungah Gresik, kemudian pada tahun 1997 melanjutkan studi di UIN Jakarta kemudian kembal bergabung mengabdi di Yayasan ini pada tahun 2002 hingga sekarang.

Sejak tahun 2003 saya sudah mulai mengajar tadarus ramadhan selama 15 hari di kediaman beliau yang diikuti oleh ratusan ibu-ibu sepuh dari berbagai tempat; Jakarta, Depok, Tangerang, Cibubur dan Serang, sejak itu mulai dikenal secara intens apalagi setelah diberi mandat oleh KH. Muhtadi Alawiy untuk menggantikannya mengajar di kediaman Bu Bono setiap hari Selasa karena kesibukannya sebagai ketua harian yayasan.

Pada tahun 2004 kemudian saya dipercaya sebagai bendahara bendahara yayasan, dan berangsur-angsur mengenal Bu Bono lebih dekat tentang struktur kerja serta kedisiplinannya. Beliau sangat tegas dalam memutuskan persoalan apapun, berpendirian kuat dan tak pernah putus asa. Hingga akhirnya pada tahun 2008 Ketua harian pertama Drs. KH. Muhtadi Alawi berpulang keharibaan Allah swt dalam usia yang relatif muda yaitu 41 tahun.

Kemudian sepeninggal beliau saya ditunjuk sebagai ketua harian Yayasan Soebono Mantofani ke-2 pada awal tahun 2009. Dengan ucapan bismillah serta tekad kuat dengan susah payah mengembalikan kepercayaan masyarakat, karena yayasan ini sudah dibangun fisiknya dan dedikasinya dengan apik oleh para pendahulu saya. Seiring dengan berjalanya waktu, lambat laun kembali normal dan berjalan dengan lancar atas dukungan semua pihak.

Selama lebih kurang 14 tahun saya bersama Ibu Soebono mengenal detail harapan dan cita citanya dalam pengembangan Yayasan Soebono Mantofani, kepulangannya memang tak diharapkan oleh siapapun, namun bagaimanapun kita adalah hamba Allah yang lemah yang harus tunduk dan berserah di bawah garis takdir-Nya.


Beberapa minggu sebelum berpulang ke pangkuan Allah swt

Selamat Jalan Bu…
Kami akan berusaha mewujudkan cita-cita mulyamu, agar engkau tersenyum bahagia di sisi rabb-mu, taka ada kata terindah untukmu kecuali rajutan doa-doa yang akan kami panjatkan untuk menemanimu di alam ‘sana’, agar Allah ta’ala senantiasa mengalirkan pahala atas segala jasa-jasamu membuat karya yang tak akan dilupakan berupa yayasan ini.

Engkau yang tertidur dalam tenang semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayang dan mengumpulkan engkau bersama dengan kekasihnya, karena tak ada kebaikan yang mengalir terus menerus kecuali dari sedekah jariyah dan do’a-do’a

Ya Allah… terimalah Ibu Soebono sebagai hambamu yang mulya yang telah engkau ampuni segala dosanya dan engkauterima semua amal kebaikannya, tempatkanlah dia tepat di sisi-Mu Amiin
Selamat jalan ya Bu… semua yang hidup pasti akan menemui kematian
Share:

No comments:

Post a Comment

Terimakash Atas kunjungan dan komentarnya ( salam persahabatan )

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Motto

  • Membaca
  • Mengamalkan
  • Mennulis
  • Menyebarkan