• Sungai

    darinya laut di isi, beraneka bahan yang ia bawa, dari ikan hingga kotoran. Namun laut bersabar menampungnya. Kesabaran laut patut dicontoh.

  • Pagi Buta

    Semburat mentari di ufuk timur, masuk ke sela-sela rimbun dedaunan, ia hendak datang mengabarkan semangat beraktifitas meraih asa dan cita yang masih tersisa.

  • Malam

    Malam gemerlap bertabur bintang, bintang di langit dan di bumi. Mereka membawa cerita masing masing sebelum akhirnya masuk ke peraduan asmara.

  • Gunung

    Gunung yang kokoh, ia dibangun dengan kuasanya, bukan dengan bantuan kita. Manusia hanya bertugas merawatnya dengan baik dan amanah. Bumiku lestari

  • Siang

    Mentarinya menyinari pohon di dunia, keindahannya luar biasa.

Pay Out yang tertunda


Namanya blogger nggak aci, kalau ada hal-ahal monumental tidak diposting, termasu kisahku tetang pay out yang tertunda. Siang itu setelah menyelesaikan urusan keuangan di sebuah kantor di bilangan Jl. Radio Dalam, kemudian saya lanjutkan untuk meyelesaikan urusan pay out (bayaran) dari Google Adsense (GA) yang dikirim dari pusat kator Google di Mountain View Amerika Serikat, pembayarannya via western union setelah tiga Bank saya masuki hanya yang ketiga yaitu Bank Danamon -lah yang on-line untuk penarikan via Western Union (WU). Setelah masuk langsung pak Scurity bank memberikan nomer antrean, tak berselang lama giliran saya menghadap ke salah satu CS di Bank tersebut. Dalam hati penuh syukur kepada Allah karena tak harus antri lama, mungkin karena sudah siang dan bertepatan kalender menunjuk tanggal tua. 

Tak jelas siapa nama Customer Service tersebut, tapi kelihatan sekilas dari name tag yang ia pakai namanya Ika, sebut sajalah mbak Ika. Ia jelita, tutur katanya ramah, sopan dan bersahaja. 

Ia berkata: “Boleh melihat KTP-nya Pak?” bersamaan ia menyodorkan formulir WU

“ Ooh boleh mbak..”. jawabku. Sambil mengeluarkan KTP yang sudah saya siapkan sebelumnya di lapisan dompet paling depan yang mulai menipis seiring dengan tanggal mulai tua. Hehe.... 

Sambil mbak ika mencocokkan nama dan memasukkan nomor kode pembayaran atau  (Money Transfer Control Number)(MTCN), dengan penuh rasa optimis ku sabat pulpen di atas mejanya ku ajak menari-nari melengkapi isian yang disodorkan oleh mbak Ika. Setelah selesai dan rampung semua isian, KTP sudah dicopy, tanda tangan persetujuan pencairan sudah saya tanda tangani, langkah selanjutnya adalah validasi, pas divalidasi ada kesalahan nama di KTP HM. Wiyono sedangkan di WU tercantum nama M. Wiyono, “lho.. ini namanya beda, nanti dulu saya konfirmasi ke pihak WU...!! kata ibu yang memvalidasi tadi. 

Dengan langkah energik dia ke ruangannya, setelah selesai dia katakan ini gak bisa dicairkan karena ada nama gelar yang sambung.. Cetarrrrrrr membahana.. --meminjam bahasanya shoimah-- saya masih berargumen bahwa sebelum-sebelumnya saya memakai kartu identitas yang sama, silahkan baca di sini tapi ya sudahlah.. saya tidak perlu ngotot, apalagi yang saya hadapi adalah para pekerja yang baik, mereka taat terhadap aturan, mungkin memang standard pelaksanaannya seperti itu. “Oke.. ya sudahlah, tapi dikembalikan seperti semula saja, saya akan ambil dari bank lain saja, tapi butuh berapa lama ya mbak?” tanyaku, kata mbak ika “cepat nggak lama kok, nanti dihubungi” jawabnya 

Dengan langkah gontai saya menuju pintu keluar, sambil menggumam dalam hati, saya mau ambil di bank lain aja ah di kawasan Bintaro sekalian arah pulang. Sesampainya di Bintaro tak ada pemberitahuan bahkan sampai dua hari kemudian Sabtu-Minggu, Senin saya datang mempertanyakan kembali, setelah dari Bank lain ternyata statusnya masih paid (terbayar). Akhirnya saya datang dengan membawa KK sebagai bukti bahwa yang tertera di akun GA itu adalah benar-benar saya. Namun apa daya memang standard pelaksanaannya harus nama yang sama, walaupun masih ada satu cara yaitu membuat surat keterangan bahwa nama yang tertera di KK dan KTP adalah orang yang sama...

Saya tidak bisa menjelaskan ketika saya disuruh harus mengubah nama akun saya di google adsense, bahkan dunia blogging rupanya tidak booming, se-booming profesi lain. Saya pulang langsung photo untuk mendapatkan KTP baru, tak lama proses berlangsung hanya dua hari kemudian KTP jadi dan saya datang lagi setelah ngajar di hari Jumat.
Akhirnya... Jreeeng.. bisa dicairkan, terimakasih Bank Danamon dan terimakasih mbak Ika,saya senang bukan semata mata karena uangnya tetapi karena kebanggaan tersendiri
Share:

Asal Muasal hari guru di Indonesia

Selaat hari guru
wisuda 2012
Salah satu indikasi bangsa yang maju adalah bangsa yng rakyatnya berpendidikan maju, salah satu penunjang majunya pendidikan tidak lepas dari keterlibatan seorang guru. Oleh karena itu guru menjadi salah satu elemen penting bagi majunya bangsa ini.

Pada awalnya sekitar tahun 1912 Persatuan Guru Hindia Belanda terbentuk yang mewadahi para guru bantu, guru desa, penilik sekolah yang kemudian terus berkembang menjadi beberapa organisasi lainnya yang mempunyai warna berbeda-beda, ada guru agama, guru kebangsaan dan seterusnya. Pada perkembangan selanjutnya kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia di tahun 1932

Nasib persatuan guru ini harus punah di tangan penjajahan Jepang, karena persatuan guru dibubarkan, entah apa alasan Penjajah jepang membubarkan organisasi yang mewadahi para guru itu. Setelah kemerdekaan PGI ini hidup kembali dan berhasil menyatukan semua guru dari berbagai etnis menjadi satu pada Kongres Guru Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 21-25 November 1945. Kongres ini menandai lahirnya PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap profesi guru, maka diterbitkanlah surat keputusan presiden Nomor 78 Tahun 1994 ditetapkan sebagai hari Guru Nasional, itulah asal muasa hari guru di Indonesia, bangsa nan ramah dan permai ini.

Hari guru dinegara lain tentu mempunyai latar belakang yang berbeda, sehingga peringatannya pun berbeda-beda, berikut ini diantaranya ;

Di USA hari guru diperingati setiap hari Selasa bulan Mei. Di Thailand diperingati setiap tanggal 16 Januari, di Taiwan diperingati setiap tanggal 28 September, di Russia diperingati setiap tanggal 5 Oktober, di Korsel diperingati setiap tanggal 15 Mei, berbeda lagi dengan di India diperingati setiap tanggal 5 September, di negara tentangga kita Malaysia hari guru jatuh pada tanggal 16 Mei.
Di Czech Republic tanggal 28 Maret, di China diperingati setiap tanggal 10 September, di Meksiko diperingati setiap tanggal 27 September, di Brazil diperingati tgl 15 Oktober dan masih banyak lagi yang lainnya

Selamat hari guru, meski engkau tidak diberi tanda jasa, namun surga selalu merindumu
Merdeka...!!
Share:

Mengantarkan Menjadi Tahfidz Yasin Usia Kanak-kanak

Dengan mengucap syukur sedalam lautan atas terpenuhinya target mengajar untuk mengantarkan tahfidz yaasin untuk kanak-kanak dalam waktu yang relatif singkat jika dihitung dari tatap muka bersama mereka.  Tidak lain ini hanya semata-mata pertolongan Allah melalui partisipasi para orang tuanya yang terus menerus tak bosan-bosan memberi support kepada mereka. Sebagai hadiah dan rasa syukur akhirnya mereka akan mendapatkan satu CD sebagai tanpa edit sebagai kenangan di hari tuanya.

kemampuan mereka menghafal juga memberikan bukti nyata bahwa Al Qur'an adalah satu satunya kitab suci yang mudah di hafal, ringan dilisan dan nikmat ketika didengarkan. Mendengar lantunan bacaan Qur'an adalah obat ruhani tersendiri bagi yang tidak mengerti maknanya terlebih lagi mereka para 'alim 'ulama yang memaham kandungan isinya. Allah berfirman:

وَلَقَدْ تَرَكْنَاهَا ءَايَةً فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. al Qamar:15)

Semoga menjadi semangat tersendiri bagi kita semua untuk ikut mencoba menghafal surat Yasin atau surat-surat lain, seandainya tidak sampai hafal tuntaspun pasti banyak khikmah dan keuntungan spiritual yang bisa kita capai, amiiin ya rabbal 'alamin
Share:

Penyakit Hati Yang Parah

Dalam panggung kehidupan di dunia ini berjenis-jenis manusia meminjam bahasanya Gus Dur al- insaanu junnasun. Ada orang baik yang tak merasa baik, ada orang pandai merasa bodoh, ada orang alim masih merasakan banyak maksiat dalam dirinya, ada orang bersih merasa masih banyak dosa. Yang sudah disebutkan tadi adalah orang-orang yang selalu dalam perlindungan Allah dari jalan kesombongan dan dari merasa ‘paling’, kebaikannya yang selalu mengalir dalam dirinya kelak akan menjadi lautan rahmat dan nikmat di surga.

Namun juga banyak yang sebaliknya, tidak pandai tapi seolah-olah ia pandai dan menguasai seluruh ilmu pengetahuan, tidak alim tapi perangai dan tutur katanya bak malaikat yang diciptakan sebagai penerang ummat nan gelap gulita, bermode seperti ulama’ namun tingkat ruhaniyahnya seperti luak (musang). Sungguh sebuah keadaan yang sangat mengkhawatirkan, karena keburukan yang ada tampak menjadi sebuah kebaikan Allah berfirman:

أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ.
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. Fathir: 8)

Begitu hebat dan canggihnya tipu daya setan sehingga keburukan tampak menjadi kebaikan di depan mata sang pelakunya. Penyakit yang demikian ini tidak mungkin bisa disembuhkan sampai kapanpun, yang ada malah semakin lama semakin bertambah sakitnya. Al Qur’an memberikan gambaran penyakit hati yang bertambah parah dan terus bertambah parah sebab dusta, dusta terhadap kata hatinya, dusta terhadap perilakunya juga dusta terhadap kebenaran yang ada.

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ.
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. Al Baqarah: 10)
Share:

Kesiangan dan Rencana Tuhan


Minggu pagi ke-3 ini seharusnya saya memberikan kuliah subuh materi tafsir di sebuah masjid al-Fithrah perumahan Sudimara dekat kawasan perumahan Bintaro Indah, namun apa hendak dikata, gagal karena kesiangan. Menyesal luarrrrr biasa karena jadi merepotkan pengurus, membuat diri ini malu juga termasuk menelantarkan jama'ah.

kesiangan kali ini tergolong unik, pasalanya Alarm yang sudah saya siapkan dari jam 3 malam itu tak berbunyi karena setting jam-nya yang salah... Pukul 03 yang di setting bukan jam 03 dini hari di hari minggu tapi pukul 03 sore hari. houw ho..ho..ho.. Segala persiapan sudah dilakukakn dimalam harinya, kebiasaanku tidak pernah tidur kecuali larut malam sudah diganti tetapi tetap saja tidak bisa membangunkanku di pukul 03.00

Setelah memberitahukan kesiangan dan meminta maaf kepada yang bersangkutan, akhirnya kurenungi kejadian yang ada, dan samapai kapanpun mungkin tidak akan terlupakan. Memang setiap minggu ke-3 saya harus mempersiapkan diri untuk memberi ceramah di tiga tempat setiap minggunya.. namu apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, bubur inilah yang harus dimanfaatkan dengan mencari hikmah dari kesiangan dan mengharap bimbingan dari Allah swt.

Disadari sepenuhnya bahwa ini adalah Aib, penulisan ini adalah menjadi kenangan dan bahan renungan, bahwa rencana manusia selamanya tidak akan mulus tanpa pertolongan dari Allah swt. apalagi hanya pertolongan kepada sebuah alarm saja. Bantu aku mendapat pencerahan dan hikmah yang ada.
Share:

Selamat datang Rajab dan Sya'ban

Kita menyambutnya dengan riang gembira kedatangan Rajab dan Sya’ban karena dibaliknya ada bulan suci Ramadhan yang diberkahi, diberkahi dalam artian kebaikan an keutamaan di dalamnya termasuk lailatul qadr. Biasanya dari bulan rajab, banyak penceramah yang mengutip do’a Nabi saw, agar dirahmati di bulan Rajab dan Sya’ban, Secara lengkap Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibn Majah/35 berbunyi:

حدثنا عبد الله ، حدثنا عبيد الله بن عمر ، عن زائدة بن أبي الرقاد ، عن زياد النميري ، عن أنس بن مالك قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال : اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبارك لنا في رمضان وكان يقول : ليلة الجمعة غراء ويومها أزهر (مسند الإمام أحمد 1/259)

‘Abdullah menceritakan kepada kami, Ubaid bin Umar menceritakan kepada kami, dari Zaidah bin Abi Riqad, dari Ziyad an-Namiriy, dari Anas Bin Malik: Nabi saw apabila telah masuk bulan rajab berdo’a: ” Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami di buan Ramadhan”. Dan beliau bersabda: Malam jumat bersinar dan siangnya bercahaya" (HR. Ahmaad:1/259)

Hadits tersebut di atas dapat ditemui dibeberapa kitab hadits dan kitab lainnya yang sudah masyhur antara lain Musnad Imam Ahmad 1/259, Ibn Abi Dunya dalam bab “fadhilah ramadhan”, Ibn Bazar dalam kitabnya Kasyful Astar 961. Kitab hadits lain seperti al ausath 4/189 dan ad-Du’a 837 karya Imam Thabarani, dituliskan juga oleh Ibn Sinai dalam kitab “al yaum wa lailah” juga Abu Nu’aim didalam karyanya “al Khulyah 6/269” terdapat pula dalam kitab “As-Sya’b karya Imam Baihaqi 3/375, juga di dalam kitabnya “fadhail al auqaat 1/105 dan beberapa kitab lainnya.

Hadits tersebut apabila dikaji dari sanadnya dinilai oleh beberapa ulama’ hadits sebagai hadits dho’if, berikut penilai dari beberapa ulama’ hadits dalam jarh wa ta’dilnya, di dalam hadits tersebut ada perawi yang bernama Zaidah bin Riqad, perawi ini menurut beberapa ulama’ hadits dinilai sebagai perawi yang lemah, diantara pendapat ulama’ tersebut adalah sebagai berikut :

Imam bukhariy dalam kitabnya Tarikh al Kabiir 3/433 termasuk perawi yang munkar, begitu juga menurut penilaian Abu hatim dalam kitabnya jarh wa ta’diil, Imam an Nasa’iy dalam kitabnya ad-dhu’afa menilai dia adalah perawi yang munkar. Abu Daud menilai tidak diketahui siapa Zaidah bin Riqad itu, Ibn Hajar menilaidia adalah perawi yang munkar, Yahya bin Ma’in memberi penilaian hadits yang diriwayatkan olehnya adalah dho’if, Iamam Nawawi dalam kitab adzkarnya mengatakan hadits tersebut dho’if. Dalam kitab syu’bil Iman 3/375 mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits munkar. Menurut ad-dzahabiy dalam mizan al I’tidal 3/97 termasuk perawi yang dho’if

Apa sih yang disebut dengan hadits munkar itu?, hadits munkar adalah hadits yang di dalamnya diriwayatkan oleh sanad yang kekeliruannya amat parah, pelupa atau fasik demikian definisi hadits munkar yang diriwayatkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar. Definisi ini juga digunakan oleh Al-Baiquni dalam Mandhumat. Atau bisa jadi hadits tersebut diriwayakan oleh perwawi yang dho’if yang bertentangan dengan rawi yang tsiqah.

Tulisan ini hanya semata-mata minta dikoreksi, karena saya sendiri seringkali menggunakan hadits tersebut, tentu saja berdasarkan pendapat ulama’ yang memperbolehkan ber-hujjah dengan hadits dho’if, Imam Abu Hanifah, An-Nasa’i dan Abu dawud berpendapat: beramal berdasarkan hadits dho’if itu lebih utama daripada mendasarkan perbuatan kepada akal pikiran atau qiyas. Imam ibnu Hambal, Abd Al-Rahman ibn Al-Mahdy dan Abdullah ibn Al mubarak menerima pengalaman hadits dhoif sebatas fadhail al ‘amal saja, tidak termasuk urusan penetapan hukum seperti halal dan haram atau masalah akidah. Lain lagi dengan Imam Suyuthi, beliau berpendapat diperbolehkannya beramal dengan hadits dho’if termasuk di dalam sebuah hukum dalam rangka ihtiyath (kehati-hatian). 

Hal inilah yang mengetuk pintu ilmu kita untuk terus berusaha semaksimal mungkin mengetahui kesahihan hadits untuk memantapkan amal perbuatan kita, Rasul saw bersabda:

‏حدثنا ‏ ‏أبو بكر بن أبي شيبة ‏ ‏حدثنا ‏ ‏يحيى بن يعلى التيمي ‏ ‏عن ‏ ‏محمد بن إسحق ‏ ‏عن ‏ 
  ‏معبد بن كعب ‏ ‏عن ‏ ‏أبي قتادة ‏ ‏قال
‏سمعت رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏يقول على هذا المنبر ‏ ‏إياكم وكثرة الحديث عني 
فمن قال علي فليقل حقا ‏ ‏أو صدقا ‏ ‏ومن تقول علي ما لم أقل ‏ ‏فليتبوأ ‏ ‏مقعده من النار ‏

Saya mendengar Rasul saw bersabda di atas mimbar:” hendaknya kalian takut memperbanyak hadits mengatasnamakan aku, barang siapa menyampaikan hadits dariku, maka sampaikanlah dengan benar dan jujur, barang siapa yang menyampaikan hadits dariku sedang aku tidak mengatakannya maka bersiaplah tempatnya di neraka (HR. Ibn Majjah: 35, hadits hasan)
Share:

Ustad Jefry al-Buchory Tutup Usia

Pagi itu, Jumat 26 April 2013 sebuah pagi yang mengejutkan, tak ada hujan tak ada angin tiba-tiba membaca beberapa status di twitter mengabarkan bahwa Ustad Jefri al-Buchory tutup usia akibat kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah pada saat mengendarai sepeda motor Kawasaki jenis ER 650 cc dengan nomor polisi B-3590-SGQ.

"Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 01.00 dini hari sepulang ngopi sambil cari angin dari kemang bersama adiknya Fajar Sidik dan empat sahabatnya" Ujar sang Adik.

Beliau berpulang ke rahmatullah dalam usia yang tebilang muda tepatnya 12 April yang lalu adalah genap usianya yang ke 40, sebuah usia yang terbilang masih belia, namun apa daya Sang Khalik telah mengambilnya, siapapun tak kuasa menolak kehendak-Nya. Jenazah akan dimakamkan setelah shalat Jumat di TPU Karet, Jakarta Pusat. Ribuan orang tumpah ruah di sana untuk mengantar ke tempat pembaringannya

seoalah sudah terasa getar panggilan Sang Khalik sejak beberapa hari sebelumnya beliau sempat broadcast BBM yang isinya sebagai berikut :"Assalmu'alaikum... Mulai hari ini saya gaak lagi pake nomor Hp dan bbm ini .. Sekali lagi maaf lahir bathin...Pasti byk salah-nya ... Wslm...". kini BBM tersebut sudah beredar di banyak pengguna ponsel pintar.

***
Marilah kita mengambil pelajaran berharga ini, dimanapun dan kapanpun ajal selalu mengintai, rotasi perjalanan hidup ini terus mendekati kematian untuk meninggalkan titik kelahiran, jika ajal telah tiba waktunya siapapun tak akan mampu mengelak darinya meski didalam tempat persembunyian yang paling aman dan rahasia sekalipun, Allah berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا.
Artinya:
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?" (QS. An-Nisa:78)

Ketentuan ajal erat di dalam genggaman Allah, jika telah tiba waktunya baik siang atau malam, pagi maupun petang dengan hati rela atau terpaksa harus patuh dan menyerah di bawah kuasanya. Oleh karena itu persiapan untuk menjemput kematian harus simultan, terus menerus tiada henti, sebagaimana wasiat oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ya'qub as kepada generasi selanjutnya yang diabadikan di dalam al Quran:

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. al BAqarah:132)

Dalam ayat tersebut di atas membangun logika bahwa harus selalu dalam keadaan Islam mengingat kematian tidak diketahui kapan dan dimana akan menjempunya, maka hendaklah selalu menjaga kondisi islam kapan dan dimanapun jua. Demikianlah sekilas pelajaran yang dapat diambil dari Ustad Jefry al-Buchory Tutup Usia, semoga beliau ditempatkan oleh Allah tepat di sisin-Nya Amiiin ya rabb
Share:

36th Menabur Usia Meraih Ajal

semburat mentari mengintip layu bumi
awan tipis mengusap megahnya langit
menyaksikan pucuk daun dan kicau burung
dan juga kepadaku...

mengelak dengan seluruh mantra gagah
meronta hingga jeritan memecah jagat raya
tetap saja....
Kau rayu usiaku kau tambah

Seribu alasan ku persembahkan ke-hadapmu
beragam do'a ku panjatkan kepadamu
tetap saja...
Kau paksa mendekatkan ajal ku

Kini...
kau sempurnakan bilangan 36th usiaku
Sudah dikurangi 36th kesempatan hidupku

Kini...
tak ada yang tahu berapa sisanya
Ya rabb... panjangkan usiaku
Ya rabb.. berkahi sepanjang hidup dan matiku
Share:

Photo Pulang Kampoeng 21-02-2013


Berikut ini adalah photo pada saat pulang kampung bersama keluarga, dalam jedah waktu menunggu keberangkatan karena tiket yang tertunda, sekeluarga berziarah ke makam Sunan Giri
Mengamati kereta sambil membayangkan akan menaikinya
Suasanaku Kampoeng nan permai
Ikut-ikutan Khatmil Quran, padahal belum bisa berwudhu
Bergaya
Wisata Religi ke Sunan Giri Gresik
Foto di tangga menuju Makam Sunan Giri
Lokas: Tangga bawah menuju Makam Sunan Giri

Perjalanan balik, menuju stasiun Pasar Senin Jkt
Share:

Tidak Semua Hal Baru itu Terlarang

Tidak semua yang ditinggalkan oleh para imam mujtahid yang empat itu kemudian haram untuk dikerjakan oleh para pengikutnya, karena bagaimanapun juga praktek beragama itu terus berkembang sesuai dengan zaman, tetapi jangan sampai salah dalam memahami hal ini, dengan catatan bahwa hal baru tersebut tidak melawan arus prinsip keagamaan yang telah digariskan oleh al-Qur'an dan Hadits, Ijma' dan Qiyas. Sebagai contoh sederhana adalah keberadaan internet, meskipun dahulu internet tidak ada, tidak berarti ber-internet ria itu haram, begitu juga busana, mungkin zaman dahulu tidak ada celana atau jas seperti saat ini, tetapi selama mempunyai prinsip menutup aurat, tidak bermegah-megahan dan layak menurut kepantasan maka hal ini tidaklah mengapa.

Pendek kata, tidak semua yang ditinggalkan oleh dalam arti tidak pernah dilakukan oleh para pendahulu agama kita kemudian serta merta menjadi standard hukum bahwa hal itu adalah haram untuk dilakukan, ada kaidah yang mengatur hal itu 

ترك الشيء لا يدل على منعه
"meninggalkan sesuatu tidaklah menunjuki kepada bahwa perbuatan tersebut terlarang"
Tetap saja kita harus mengembalikan dasar pijakan hukum kepada sentralnya yaitu Al Quran dan Hadits dan ijtihad para Ulama’, Kyai atau para agamawan terdidik lainnya. Hal ini memberikan penegasan bahwa sesuatu perbuatan yang tidak dilakukan Ulama’ mujtahid pada umumnya di sana masih terbuka spekulasi-spekulasi, oleh sebab itu tidak bisa dijadikan sebagai dasar hukum sebuah kaedah:

ما دخله الاحتمال سقط به الاستدلال
"sesuatau yang masih ada kemungkinan maka tidak adapt dijadikan dalil".

Jika sepakat dengan alasan di atas maka menurut hemat kami, tanpa rasa menggurui sedikitpun sebagai insan yang baik tidak perlu gegabah mengeluarkan fatwa haram selama perbuatan itu tidak bertentangan dengan agama, tetapi masih masuk wilayah abu-abu dalam tanda kutip sebagai suatau perbuatan yang masih dalam kategori khilafiyah, berdasarkan Q.S Al Hasyr ayat 7 :

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
"apa yg didatangkan oleh Rasul maka ambillah dan apa yg dilarangnya maka jauhilah"
tidak ada ayat ataupu hadis yg mengatakan:

‎semakin kokokh lagi apa yang dikemukakan di atas setelah membaca uraian dalil maulid yg ada pada yang ditulis di abu.mudimesra.com. dengan menukil pendapat Imam Syafii yang berkata:

"كل ما له مستند من الشرع فليس ببدعة ولو لم يعمل به السلف"
"setiap perkara yg memiliki sandaran dari syara` maka ia bukanlah bid`ah walaupun tidak dikerjakan salaf/shahabat"

Penting:
Penting bagi kerukunan antar intern beragama yang kian beragam untuk tidak menuduhkan sembarangan terhadap cara berekspresi keberagaman. Kita mesti memperikan porsi yang seimbang dan
Share:

Rokok

Rokok bagai candu yang mencengkeram pikiran pemakainya, banyak yang sadar dan tahu bahayanya namun tak sedikit pula yang sengaja mengabaikannya begitu saja. Termasuk saya sendiri adalah perokok, saya akhir-akhir ini berjuang mati-matian untuk menghindarinya. Siang malam terus berupaya secara maksimal menghindarinya.

Hampir dua minggu tak menyentuh, kini sudah mulai akrab lagi, rupanya berhenti merokok butuh tekad bulat, niat kuat serta perjuangan yang hebat untuk menghindari menghisap asap tembakau tersebut. Tidak saja kantong yang digerogoti tetapi tubuh juga habis dan musnah bersamaan dengan debu rokok yang ada.

Dahsyat sekali bahaya yang ditimbulkannya, semoga kita semua bisa menghindarinya dan berusaha tak kenal lelah untuk jauh darinya. Bagi saya tak peduli apakah merokok itu halal, haram atau makruh tetapi saya tetap berpegangn pada pengetahuan yang empiris bahwa rokokk adalah candu yang membuai pemakainya.

Sang perokok nyaris tak memperdulikan keperluan lainnya termasuk kebutuhan makan sehari-hari, baginya rokok adalah segala-galanya untuk dikonsumsi pengganti apa saja, menurut anda apalah rokok juga termasuk Narkoba, tentu jawabnya hanya pribadi masing-masing yang mengetahuinya. Selamat istirahat semoga bisa direnungkan
Share:

Jadilah Melati Jangan Mawar Berduri

Segala sesuatu yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia, mengundang tanya dalam hati mengapa Allah menciptakan ini dan itu karena kita belum tahu jawabannya. Pada dasarnya ciptaan Allah mengandung banyak pelajaran ('ibrah) bagi orang orang yang cerdas akalnya,

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari ciptaan Allah bermunculan di sekeliling kita, seperti fenomena alam berupa siang dan malam, penciptaan hewan seperti nyamuk atau lebah, maupun pencpitaan tumbuhan seperti kurma dan lain sebagainya. Termasuk penciptaan bunga melati atau mawar berduri, contoh terakhir ini semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua

Jadikan diri ini berakhlak seperti melati jangan seperti mawar, bunga melati warnanya putih indah dipandang, baunya semerbak mewangi, ia tahan hidup dan setiap orang terpikat ingin memetiknya. Berbeda dengan mawar, indah dipandang namun jika didekati ia berduri.

Dapat diambil pelajaran, berakhlak-lah seperti bunga melati yang jujur luar-dalam, warnanya putih baunya wangi, jadilah orang yang senantiasa baik hati dan budi pekerti lahir-bathin, jangan menjadi orang seperti mawar, secara kasat mata indah dan baik namun setelah didekati penuh onak duri baik dari budi pekerti, perkataan maupun perbuatannya.

Rupanya kita harus terus-menerus belajar dari alam semesta ciptaannya, penuh makna tidak ada tidak ada yang sia-sia. Akal orang hebat akan selalu menemukan pelajaran berharga dari bentangan semesta yang luas ini. selamat merenungi..!!
Share:

Bersyukur dengan Peringatan Maulid Nabi

Terlalu cepat menyimpulkan hukum perayaan maulid Nabi saw sebagai tindakan bid’ah, bisa jadi pem-bidahan ini berakibat menciptakan keteganan persatuan ummat. Pasalnya bid’ah merupakan tindakan serius sebagai perbuatan sesat yang mengarahkan jalan manusia menuju neraka. Di bawah ini akan ada paparan tentang landasan agama atas diadakannya peringatan Maulid Nabi saw.

Peringatan maulid nabi tidak lain adalah dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran baginda Nabi mulia panutan ummat sedunia, menurut sebuah hadits di dalam Sahih Bukhariy bahwa, Abu Lahab (paman Nabi saw), setiap hari Senin diringankan azabnya, berkat kegembiraan lahirnya baginda Nabi, sebagai ungkapan kegembiraan tersebut ia memerdekakan budak perempuannya yang bernama Tsuwaibah, Jika kita sepakat dengan kesahihan hadits di atas, logika kita memberi kesimpulan, kalau orang kafir se-level Abu Lahab saja memperoleh manfaat dari kegembiraan menyambut lahirnya Muhammad saw, apalagi orang-orang mukmin!!

Secara historis perayaan penyambutan kelahiran Muhammad hanya pernah dilakukan oleh Ayahandanya sendiri, meskipun niat tersebut tidak kesampaian, sebab Abdullah (ayah Nabi saw) wafat dalam perjalanan pulang pada saat belanja kebutuhan persiapan penyambutan kelahiran seorang anak laki-lakinya dari Madinah, Ayahandanya meninggal pada saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan, Kemudian selama masa hidupnya Nabi saw sendiri tidak pernah mengadakan peringatan kelahirannya bersifat massif seperti yang dilakukan oleh ummat-ummat saat ini. Apabila bid’ah hanya di dasarkan kepada setiap perbuatan yang tdak pernah dilakukan Nabi saw, maka peringatan maulid Nabi adalah disebut bid’ah. Tetapi bukakah peringatan maulid Nabi ini semata-mata ungkapan syukur, bergembira, atas rahmat agung berupa kelahiran dan diutusnya beliau ke tengah ummat manusia, alasan yang dipakai tentunya bukan peringatannya tetapi rasa syukurnya kepada Allah, sejalan dengan tuntunan QS: Yunus: 58

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ.
“Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Dalam ayat tersebut, terdapat perintah bergembira atas rahmat pemberian-Nya, dan Nabi Muhammad adalah rahmat terbesar bagi kehidupan dunia seisinya, seperti yang dikatakan oleh Al Quran: “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Al-Anbiya’:107). Ibnu Taimiyyah sendiri berpendapat : “Kemuliaan hari maulid Nabi Muhammad saw yang diperingati secara berkala oleh kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rasul pembawa hidayah bagi semua ummat manusia.

Peringatan Maulid nabi biasanya diisi dengan pembacaan, barzanji, shalawat dan kisah-kisah serta mengenang jerih payah perjuangan beliau, bisa mengokohkan kekuatan hati kaum muslim kini dan nanti, kegiatan semacam ini tentu punya banyak nilai positif berdasar Hadis mauquf dari Ibnu Mas’ud menegaskan : “Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Allah swt itu adalah baik, dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, di sisi Allah swt itu adalah buruk “ (HR. Imam Ahmad).
Adapun pembacaan shalawat yang dibacakan sewaktu mengadakan peringatan Maulid Nabi saw didasarkan atas firman Allah swt, QS. Al-Ahzab:56

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Pelajaran lain yang dapat dipetik dari isi materi peringatan maulid Nabi saw adalah pengenalan sejaran hidupnya, akhlaknya, kesabaran dan keshalihannya kemudian dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk diteladani, pendidikan sejarah seperti ini dimaksudkan untuk meneguhkan hati orang-orang beriman se-nafas dengan firman Allah Surat Hud: 120

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman”.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa peringatan maulid nabi saw sangat dianjurkan, tentunya selama tidak bercampur dengan kemungkaran, karena banyak hikmah yang bisa dipetik dari peringatan tersebut. Peringatan tersebut merupakan tuntunan agama yang sahih, dari sisi ungkapan bersyukur, bershawalat dan pembacaan kisah nabi untuk keteguhan hati ummat. Imam Syafi’i pernah berkata: Barangsiapa melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, atau berlawanan dengan Ijma’ (kebulatan pendapat) ulama Islam, maka perbuatan yang dilakukannya itu adalah bid’ah dhalalah (rekayasa yang buruk). Perbuatan yang jelas tidak berlawanan dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas dan mendatangkan kemaslahatan bagi Islam dan kaum Muslimin, perbutan itu adalah bid’ah mahmudah (rekayasa terpuji). Bagian dari rekayasa terpuji dalam hal ini adalah bersyukur dengan peringatan maulid Nabi saw.

Selanjutnya anda sendiri yang harus memilih masih tetap berpegang teguh pada penetapan hukum peringatan maulid nabi itu bid’ah atau tidaknya. Secara pribadi yang terpenting adalah saya mengajak untuk saling toleran terhadap perbedaan pendapat, dan tetap dalam koridor saling menghormati pemahaman peringatan maulid Nabi saw ini. Allah maha tahu atas segala sesuatu.
Share:

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Motto

  • Membaca
  • Mengamalkan
  • Mennulis
  • Menyebarkan