• Sungai

    darinya laut di isi, beraneka bahan yang ia bawa, dari ikan hingga kotoran. Namun laut bersabar menampungnya. Kesabaran laut patut dicontoh.

  • Pagi Buta

    Semburat mentari di ufuk timur, masuk ke sela-sela rimbun dedaunan, ia hendak datang mengabarkan semangat beraktifitas meraih asa dan cita yang masih tersisa.

  • Malam

    Malam gemerlap bertabur bintang, bintang di langit dan di bumi. Mereka membawa cerita masing masing sebelum akhirnya masuk ke peraduan asmara.

  • Gunung

    Gunung yang kokoh, ia dibangun dengan kuasanya, bukan dengan bantuan kita. Manusia hanya bertugas merawatnya dengan baik dan amanah. Bumiku lestari

  • Siang

    Mentarinya menyinari pohon di dunia, keindahannya luar biasa.

Kesan Mendalam Tayang di Acara "Indahnya Pagi" di TVRI



Besok pagi, Sabtu, 22 Pebruari 2014, saya akan menjadi salah satu narasumber di TVRI bersama dengan KH. Hamdan Rasyid, MA (Ketua MUI DKI). Bahasannya lumayan berat, yaitu seputar money politik, karena momentumnya tepat dengan jelang pilkada.

Terlepas apapun topik yang dibawanya, tapi ini merupakan anugerah yang tak terhingga bagi saya. bisa tampil di televisi nasional, di mana jangkauannya sangat luas, tentu ada ribuan pasang mata yang bakal menyaksikan tayangan tersebut.

Memang, tampil diintip kamera TVRI bukan kali ini saja, sudah ada beberapa kali, pernah sebagai narasumber juga di kuliah subuh yang disiarkan secara live, santri kelana.

Pada saat itu saya berperan sebagai seorang guru yang mendidik, mengarahkan serta mencetak santri sebagai generasi yang hidup secara ramah, religius dan orientatif. Peran tersebut sukses saya perankan hingga tayang dua episode. Alur cerita yang dipilih memang berkaitan dengan gaya muda-mudi yang saat itu lagi trend dengan dugem, nongkrong dipinggir, pergaulan bebas, hingga narkoba. Alhamdulillah... setidaknya terlah pernah dan saya anggap sebagai sebuah pengalaman.

Selain itu, saya juga pernah menjadi peserta pasif dan peserta penanya yang dalam acara "Indahnya Pagi", pembicaranya waktu itu almarhum Drs. H. Muhtadi Alawiy atasan saya di Yayasan Soebono Mantofani. Seru... hidup ini kalau ditulis.

intinya adalah terkenang dan sangat terkenang.... walaupun saat ini sudah ditawari tapi masih belum siap secara mental, karena pada saat itu masih kuliah pascasarjana. Semoga ke depannya bisa tampil dan memberi manfaat lebih banyak lagi kepada ummat ini.
wallahu'alm bi shawab
Share:

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Motto

  • Membaca
  • Mengamalkan
  • Mennulis
  • Menyebarkan