KH. Ahmad Maimun Adnan adalah sosok kharismatik pemangku pondok pesantren Al Ishlah Bungah Gresik, di pesantren itulah saya mengeyam dan belajar ilmu agama, KH Ahmad Maimun Adnan sumber inspirasi dalam kehidupan saya, dari kesederhanaannya, istiqomahnya dan kedalaman falsafah hidupnya, di pondok itu pula saya banyak mengenal teman teman santri yang cerdas dengan segala keunikannya.
Karena usianya yang sudah lanjut tersiar kabar dari salah satu media sosial bahwa beliau jatuh terpleset, sejak itu pula terhitung tanggal 4 Pebruari 2015 saya sudah mempersiapkan diri dan mengumpulkan ‘amunisi’ untuk bekal pulang kampung dan sowan seorang diri, agar simpel dan ekonomis, isteri saya sangat setuju dengan hal itu. Rasanya tak sabar menunggu tanggal kepulangan yang terjadwal tanggal 24 Pebruari 2015, hari demi hari saya ikuti berita keadaan Romo Yai dengan seksama dari grup WA. Sembari mempersiapkan tugas yang harus saya tinggalkan pada saat kepulangan tersebut.
Namun sontak lidah terdiam seribu bahasa pada saat disela-sela badminton di hall Focus, Selasa 17 Pebruari mendapat kabar mengejutkan bahwa beliau telah berpulang keharibaan-Nya, rupanya manusia hanya bisa berencana selanjutnya Allah lah yang menentukan segalanya, manusia yang lemah ini harus bertekuk lutut di bawah takdir-Nya. Hanya butiran air mata yang masih tertahan dipelupuk mata ini sembari iringan doa dipanjatkan semoga Almaghfurlah menemui akhir hidupnya dengan khusnul khatimah.
Berikut ini foto lautan manusia saat mengiring jenazah ke tempat peristirahatan beliau yang terakhir
17 Pebruari 2015/ 27 Rabiul Akhir
Kini... estafet perjalanan Al Ishlah dipegang oleh putra beliau Gus Ahmad Thohawi Hadin, Al Ishlah jilid II ini, insyaallah masih selaras dengan ajaran almaghfurlah, kita semua sebagai santri, alumni, masyarakat muslim di Gresik khususnya akan terus berdoa semoga sukses selalu. Dan seluruh keluarga KH. Ahmad Maimun Adnan dan semua dzurriyahny semaoga diberi kesabaran Amiin