Pagi itu, Jumat 26 April 2013 sebuah pagi yang mengejutkan, tak ada hujan tak ada angin tiba-tiba membaca beberapa status di twitter mengabarkan bahwa Ustad Jefri al-Buchory tutup usia akibat kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah pada saat mengendarai sepeda motor Kawasaki jenis ER 650 cc dengan nomor polisi B-3590-SGQ.
"Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 01.00 dini hari sepulang ngopi sambil cari angin dari kemang bersama adiknya Fajar Sidik dan empat sahabatnya" Ujar sang Adik.
Beliau berpulang ke rahmatullah dalam usia yang tebilang muda tepatnya 12 April yang lalu adalah genap usianya yang ke 40, sebuah usia yang terbilang masih belia, namun apa daya Sang Khalik telah mengambilnya, siapapun tak kuasa menolak kehendak-Nya. Jenazah akan dimakamkan setelah shalat Jumat di TPU Karet, Jakarta Pusat. Ribuan orang tumpah ruah di sana untuk mengantar ke tempat pembaringannya
seoalah sudah terasa getar panggilan Sang Khalik sejak beberapa hari sebelumnya beliau sempat broadcast BBM yang isinya sebagai berikut :"Assalmu'alaikum... Mulai hari ini saya gaak lagi pake nomor Hp dan bbm ini .. Sekali lagi maaf lahir bathin...Pasti byk salah-nya ... Wslm...". kini BBM tersebut sudah beredar di banyak pengguna ponsel pintar.
***
Marilah kita mengambil pelajaran berharga ini, dimanapun dan kapanpun ajal selalu mengintai, rotasi perjalanan hidup ini terus mendekati kematian untuk meninggalkan titik kelahiran, jika ajal telah tiba waktunya siapapun tak akan mampu mengelak darinya meski didalam tempat persembunyian yang paling aman dan rahasia sekalipun, Allah berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا.
Artinya:
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?" (QS. An-Nisa:78)
Ketentuan ajal erat di dalam genggaman Allah, jika telah tiba waktunya baik siang atau malam, pagi maupun petang dengan hati rela atau terpaksa harus patuh dan menyerah di bawah kuasanya. Oleh karena itu persiapan untuk menjemput kematian harus simultan, terus menerus tiada henti, sebagaimana wasiat oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ya'qub as kepada generasi selanjutnya yang diabadikan di dalam al Quran:
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. al BAqarah:132)
Dalam ayat tersebut di atas membangun logika bahwa harus selalu dalam keadaan Islam mengingat kematian tidak diketahui kapan dan dimana akan menjempunya, maka hendaklah selalu menjaga kondisi islam kapan dan dimanapun jua. Demikianlah sekilas pelajaran yang dapat diambil dari Ustad Jefry al-Buchory Tutup Usia, semoga beliau ditempatkan oleh Allah tepat di sisin-Nya Amiiin ya rabb